Nias Selatan. (Suarapedia.co)–Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Nias Selatan mengutamakan pembangunan taman rekrasi dari pada keselamatan jiwa manusia.
Hal tersebut,Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Hartawan Halawa menyebutkan bahwa yang telah di lakukan selama ini adalah membangun Taman Rekreasi, Jum’at (18/09/2020) pagi di Kantor DLH Km.7 Arah Lagundri.
Dalam penyampaian Kadis DLH, bahwa ada juga pembangunan air mancur TPI Pasir Putih Kelurahan Pasar Teluk Dalam tahun 2019 serta Taman Rekreasi di depan Puskesmas Amandraya.
“MY Bu’ulolo pemerhati kebersihan Kota Teluk Dalam menyatakan kekesalannya kepada Dinas Kebersihan atas keterlambatan pengangkut sampah, sehingga timbul aroma dan bau busuk tak sedap, yang dapat menimbulkan penyakit,” Ungkapnya.
Kadis Kebersihan Hartawan Halawa menjawab pertanyaan sejumlah wartawan atas keterlambatan petugas kebersihan mengangkut sampah di karenakan keterbatasan anggaran Pemda Kabupaten Nias Selatan untuk pengadaan Armada (Mobil Truk Sampah).
Di singgung masalah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Soto’o yang telah di janjikan oleh Dinas Kebersihan kepada warga sekitar untuk mengelola sampah jadi Pupuk Organik,sampai saat ini tidak terealisasi, masyarakat menilai hanya Omong Doang Saja (Omdos).
Menurut warga yang berdomisili di sekitar lokasi pembuangan sampah tersebut, warga mengaku lokasi pembuangan sampah sangat mengganggu kesehatan, terlebih aroma bau busuk.
Apa lagi kalau musim hujan,lalat dan nyamuk sangat mengganggu kesehatan dallmengundang penyakit malaria.
Lewat penjelasan Kepala Dinas kebersihan disinyalir hanya akal-akalan untuk menghindari pertanyaan sejumlah wartawan.
Juga tempat pengolahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) belum bisa terealisasi karena keterbatasan anggaran.
“Pegiat LSM Strategi Ikhtiar Wau yang menyayangkan statement yang tidak masuk di akal, terkesan mengada-ada oleh Kepala Dinas Kebersihan Dan Lingkungan Hidup Hartawan Halawa.
Dana yang diduga di hamburkan bukan pada sasaran, misalnya pembangunan taman rekreasi di depan puskesmas Amandraya,pembangunan Taman Rekreasi di pelabuhan TPI hanya pemborosan anggaran.
Lanjut Ikhtiar Wau, pembangunan tersebut tidaklah bersifat urjen, bahkan tidak penting serta tidak ada dampak positif kepada masyarakat untuk menunjang kesejahteraan masyarakat seperti yang dikobarkan melalui Slogan “Siwa Sanuwu Sihono”
Seandainya dana itu di gunakan untuk pengolahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA),setidaknya menghasilkan pupuk organik untuk petani dan meminimalisir resiko yang berdampak bagi kesehatan masyarakat,” Ucap Ikhtiar Wau.
Salah seorang Pemuda warga Soto’o Kecamatan Maniamolo yang di temui awak media Sabtu(19/09/2020).
“L.Dachi, membenarkan bahwa sampah terabaikan sampai saat ini belum dikelola secara benar,kami sebagai warga Soto’o merasa kecewa kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Nias Selatan, khusus Dinas Kebersihan yang mengabaikan kesehatan Warga.
Harapan kedepan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Nias Selatan agar benar-benar memperhatikan kesehatan masyarakat, agar tercipta lingkungan yang Asri dan Nyaman serta terhindar dari segala penyakit. (Budi Gowasa)
Discussion about this post