Nisel (Suarapedia.Co)–Pada sidang lanjutan dugaan pengeroyokan istri Kepala Desa (Kades) Sisobahili Huruna Kecamatan Onohazumba Nias Selatan (Nisel) Yomani Buulolo dengan pemeriksaan saksi korban yang digelar oleh Pengadilan Negeri Gunungsitoli di Telukdalam, Senin (16/11/2020), ketiga terdakwa yakni BH, PW dan NW membantah keterangan yang disampaikan saksi.
Ketua majelis hakim Agus Komarudin menanyakan kepada saksi Riana Halawa dan Renita Halawa apa yang terjadi pada saat itu, kemudian dijawab bahwa terdakwa datang bersama rombongannya dengan berteriak-teriak sembari memaki meminta Kades untuk keluar dari rumah.
Namun karena tidak gubris, ketiga terdakwa ingin memaksa masuk kedalam rumah Kades. Korban Yomani Buulolo yang merupakan istri kades berupaya menghadang dengan menahan pintu menggunakan meja. Namun ketika terdakwa mendobrak pintu, yang mengakibatkan kaki meja patah mengenai kaki korban. Laptop dari atas meja jatuh sehingga rusak. Setelah berhasil masuk, terdakwa BH kemudian menendang kaki korban.
“Apakah benar yang disampaikan saksi, bahwa anda datang ke rumah Kades, mendobrak pintu dan menendang korban,”tanya hakim kepada terdakwa yang mengikuti sidang dari Rutan Polres Nisel yang kemudian dibantah oleh ketiga terdakwa.
Penasehat hukum terdakwa Edward Halawa diberi kesempatan oleh hakim untuk menanyakan saksi korban terkait kejadian yang dilihat. Hakim beberapa kali menegur PH karena pertanyaan yang disampaikan kepada saksi sudah dijawab sebelumnya.
Ketua majelis hakim memutuskan sidang akan dilanjutkan dengan menghadirkan saksi yang meringankan terdakwa. Sidang dihadiri Kasipidum Kejari Nisel Hevben bertindak sebagai jaksa penuntut umum.
(Budi Gowasa).
Foto : SIDANG: Sidang lanjutan kasus pengeroyokan istri Kades Sisobahili Huruna Kecamatan Onohazumba Nisel, dengan agenda pemeriksaan saksi korban, Senin (16/11/2020)
BH adalah Bezaro Halawa
PW adalah Ponius Waruwu
NW adalah Nofeli Waruwu .( BW )
Discussion about this post