Palembang (Suarapedia.co)–Enam peserta aksi demo penolakan UU Cipta Kerja di Gedung DPRD Sumsel,Kamis (8/10/2020) diamanankan polisi.
Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Anom Setyadji menerangkan keenam pelaku,empat diantaranya sudah ditangkap Tim Jatanras Polda Sumsel dan dua orang lainnya di tangkap Polrestabes Palembang.
Menurut Anom,di tangkapnya keenam pelaku ini terbukti telah merusak mobil Dinas milik Provos Dit Pamovit Polda Sumsel serta satu unit mobil Ambulance milik Polri dengan menggunakan benda-benda seperti batu dan kayu.Tak hanya mobil,puluhan motor petugas,pagar DPRD beserta warga juga ikut dirusak massa. “Alat buktinya ada,rekaman CCTV.Barang buktinya juga ada,Batu dak Kayu.Para pelaku mengakui perbuatan mereka.Sedangkan untuk seluruh kerugian suruhnya yakni senilai miliaran “,kata Anom,Jum’at (9/10/2020).
Anom mengaku keenam pelaku yang di tangkap merupakan lima orang pelajar SMK dan seorang warga sipil. “Atas ulahnya juga kini keenam pelaku yang telah ditetapkan tersangka ini di jerat Pasal 170 KUHP tentang kekerasan terhadap orang maupun barang dengan ancaman hukuman penjara 5 tahun “,ujarnya.
Diketahui,enam pelaku diantaranya yakni,MI (16) tahun warga Talang Kelapa,RI (16) tahun warga Talang Kelapa,HI (19) tahun warga Talang Betutu,ED (16) tahun warga warga Lebong Siarang,GT (17) tahun warga Sukabangun dan DW (20) tahun warga Lebong Siarang.
Ditempat terpisah,seorang pelaku RI mengakui dia diajak untuk menggelar aksi unjuk rasa oleh mahasiswa. “ayo kito demo untuk masa depan kito ” kata RI.
Penulis : Edi pirang.
Editor. : Dedi
Discussion about this post