Lampung Tengah (Suarapedia) — Geliat ekonomi di Kabupaten Lampung Tengah, Khusunya di Kecamatan Terbanggi Besar, Bandarjaya nampaknya mulai memperlihatkan tanda – tanda yang cukup baik, Hal tersebut nampak dari para pedagang kaki lima dan resto cafe yang mulai membuka kembali usaha paska wabah pandemi corona yang hampir menyebar diseluruh Asia.
Meski demikian, baik para pengunjung maupun pedagang tetap di wajibkan memperhatikan protokol kesehatan yakni menyiapkan hand sanitizer dan tempat cuci tangan bagi pengunjung, serta menghimbau para pengunjung agar tetap menjaga jarak dan memakai masker guna menyekat peredaran virus tersebut.
Salah satu Owner Kedai Cafe Arabica, Doni Dozan mengatakan, para pedagang mulai diperbolehkan kembali membuka usahanya oleh pihak pengelola plaza baik itu pedangang kali lima (PKL) maupun seperti dirinya yaitu kedai cafe dengan catatan tetap memperhatikan protokol kesehatan, jelasnya.
” Kami Sudah di perbolehkan membuka usaha kembali bang dari pihak pengelola Plaza Bandar Jaya, yang penting tetap mengutamakan protokol kesehatan ”. Ujarnya Minggu (05/07/2020)
Dengan kembali dibukanya cafe Arabika ini, pemilik berharap adanya bantuan dari pemerintah untuk permodalan, Karena ini menjadi satu satunya usaha untuk menghidupi keluarga.
“Saya membuka kembali usaha ini karena ini adalah satu satunya penghasilan saya, Akibat pandemi Covid-19, Membuat permodalan saya menjadi berkurang, saya berharap pemerintah dapat memberikan bantuan permodalan bagi kami yang mempunyai usaha dengan modal pas-pasan, Kami juga tetap menerapkan Protokol kesehatan “. Pungkasnya
Dengan kembali memulai usaha bisa sedikit membantu memulihkan kembali finansial para pengusaha kecil pasca pemberlakuan PSBB yang sempat mematikan perekonomian di berbagai wilayah di Indonesia, Khususnya pedagang kaki lima bandar jaya.
Penerapan Kehidupan Baru atau yang sering disebut New Normal yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah sejak bulan Juni lalu mendapat Antusias warga Bandar Jaya yang memiliki usaha ataupun pekerjaan yg membutuhkan interaksi dengan orang banyak. (DEDI)
Discussion about this post