JEMBER (suarapedia.co) – Ahmad Shahrul Alim (36), pengusaha madu asal Dusun Pondok Waluh, Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember, geram dan kecewa terhadap salah satu Agen penyedia madu yang bernama De Mond’s Premium Honey yang beralamat di Jalan Anggrek III Buntu No.18, RT.18/RW.2, Kuningan, Karet Kuningan, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan.
Kegeraman dan kemarahan Shahrul semakin menjadi ketika melihat postingan Perusahan Madu Demons asal Jakarta tersebut mencatut video liputan sebuah acara TV Swasta, yang kala itu pernah adakan liputan madu liar di tempat ia membuka usaha yang berada di desa tempat tinggalnya.
Video liputan tersebut sengaja di putus durasinya, serta di ambil wawancara warga yang sembuh dari sakit struk berat setelah rutin minum madu liar hasil produksi miliknya, yang ia dapat dari tengah hutan kawasan Kabupaten Jember.
” Saya awalnya tidak tahu jika hasil liputan di rumah saya dibuat promo pengusaha madu lain asal Jakarta, yang saya takutkan jika nanti ada komplain karena madunya tidak sama. itu akan menjadi bumerang bagi usaha saya ini. Maka dari itu saya akan laporkan ini ke pihak berwajib, saya akan melangkah ke ranah hukum, “ ungkap Shahrul, Selasa (12/01)
Shahrul yang juga sebagai salah satu anggota Inspirator Lebah Madu Indonesia (ILMI) dan lembaga madu Indonesia, setelah berkonsultasi dan berkoordinasi dengan pihak ILMI akan melaporkan permasalahan ini ke Mabes Polri melalui kuasa Hukum dan Lembaga Permaduan Indonesia.
“Jika ini tidak kita tindak lanjuti secepatnya, nanti akan berakibat fatal juga. Kami yang diliput media televisi dengan madu asli tanpa campuran dan sudah terbukti khasiatnya, malah hasil liputan di tempat kami dibuat promo perusahaan lain dan itu akan merugikan kami dari segala sisi, “ imbuh Shahrul.
Sementara itu beberapa pelanggan yang berada diluar daerah seperti Surabaya dan Jakarta juga mempertanyakan lewat sambungan telepon, tentang liputan yang di catut oleh perusahaan madu di Jakarta tersebut.
Bahkan beberapa diantara mereka juga sempat mau memesan madu tersebut yang di kira adalah hasil produksi dari perusahaan madu Shahrul, madu liar, asli yang dihasilkan hutan hutan yang berada di wilayah Kabupaten Jember.
(yok/ruk).
Discussion about this post