Jember,(suara pedia.co) – Sepasang pasutri mengeluhkan kondisi ekonomi saat ini untuk pengobatan putri pertamanya yang mengidap penyakit lumpuh total akibat keracunan air ketuban saat di kandungan, pasangan tersebut beralamat Jl brantas Gg. 9 Jember,Kamis (26/11/20).
Lucky yunesti ibu Afia menceritakan, tentang kondisi putrinya yang sangat memprihatinkan yang mana segala bentuk aktifitasnya tidak seperti anak umur tujuh pada umumnya.
Andhi ayah Afia hanya bekerja sebagai pedagang es degan di pinggir trotoar depan DPRD. “jualan kondisinya sepi dan saya sangat sulit membiayai pengobatan anak saya tersebut, saya hanya bisa pasrah dengan kondisi anak saya yang seperti itu, anak saya cuma bisa tiduran tiap harinya, seandainya saya seperti dulu dan masih kerja di surabaya sebagai satpam pasti saya akan mengusahakan agar anak saya bisa sembuh dengan memakai BPJS kesehatan,cuma sekarang kan saya sudah tidak kerja lagi disana mbak,”ujar Andhi.
“Seandainya dulu tatkala lahir Afia ini mendapatkan perawatan serta pelayanan maksimal dari pihak Rumah Sakit, kemungkinan besar kondisinya tidak akan seperti ini, dulu saat Afia lahir kondisinya baik tapi anaknya tidak menangis, yang sangat kami sesalkan adalah pelayanan rumah sakit waktu itu yang cepat memulangkan bayi dengan kondisi belum bersih, alasan karyawan Rumah Sakit dr.Soebandi memulangkan putri kami waktu itu ( tujuh tahun yang lalu) karena banyaknya pasien yang harus mereka tangani,” ujar ibu Afia saat ditemui awak media di kediamanya.
Dan yang lebih mirisnya lagi sampai saat ini Afia sama sekali belum mendapatkan bantuan apapun dari Pemerintah Kabupaten Jember sehingga keluarga Afia hanya bisa pasrah dengan kondisi anak mereka yang sekarang lumpuh dan tidak beraktifitas secara normal seperti anak-anak seumuran afia.“Dan kami berharap ada bantuan dari Pemerintah Kabupaten untuk bisa membantu anak kami baik dalam pengobatan serta kesembuhan putri pertama kami”.ujar ibu afia.
(Ev/Ruk )
Discussion about this post