JEMBER (suarapedia.co) – Teguhkan khidmatnya kepada NU, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Jember meminta legislator mereka yang berada di Fraksi PKB DPRD Jember, usulkan pembuatan Peraturan Daerah (Perda), inisiatif dewan tentang menfasilitasi pendidikan di pesantren. Perda ini di nilai penting dan harus segera digodok di Bapemperda DPRD.
Sekertaris DPC PKB Jember Ayub Junaedi, saat di konfirmasi dalam acara peringatan Hari lahir NU Kamis, (4/2/21) di Luminor Hotel.
Dalam harlah Nahdlatul Ulama (NU) ke 95 ini, PKB menggelar Seminar dengan tema Meneguhkan Kembali Khidmat PKB Kepada NU.
Tema ini sengaja diambil agar kader partai tidak lupa bahwa PKB dilahirkan dari rahim NU.
Harapannya seluruh pengurus dan kader bisa terus meneguhkan diri di bawah naungan panji-panji NU.
Usulan Perda ini sebagai bukti kehadiran PKB bisa bermanfaat untuk masyarakat khususnya pada warga nahdliyin atau pesantren.
“Perda ini sangat dibutuhkan agar para santri dan pesantren memiliki legal standing atau kesetaraan yang sama dengan lembaga lainnya. Sebab, saat ini kebijakan kepada pesantren tidak maksimal dan kurang sekali,” kata Ayub Junaedi.
Untuk itu Ayub, sebagai sekertaris DPC PKB Jember meminta agar Perda pesantren segera diselesaikan. Setelah perda ini ditetapkan akan memudahkan pesantren untuk mendapatkan fasilitas seperti lembaga pendidikan lainnya.
”Saya meminta (kepada Fraksi PKB) agar perda ini segera diselesaikan sehingga bukan hanya bantuan saja tetapi mendapatkan fasilitas dan anggaran yang sama dengan lembaga lain,” tegas mantan Ketua GP Ansor 2 periode itu.
Ayub menambahkan, sikap PKB ini merupakan representasi dari khidmad kepada NU agar bisa bermanfaat lebih kepada umat.
Bentuk kepedulian lainnya PKB terhadap pendidikan santri dari pesantren adalah dengan memberikan bantuan kepada santri berprestasi.
Salah satunya diberikan kepada Salman Al Farisi santri dari Ponpes Darul Arifin 3 Bangsalsari yang diasuh oleh KH Abdullah Syamsul Arifin atau Gus Aab yang tidak lain adalah Ketua PCNU Jember.
DPC PKB Jember memberikan bantuan langsung berupa uang tunai untuk biaya keberangkatan menuju Tunisia untuk memperdalam ilmu menghafal Al Quran atau “Tahfiz.”
(eva/tim)
Discussion about this post