LAMPUNG TIMUR (suarapedia.co)- Rabu (03/06/2020),Pagi itu sangat cerah sinar matahari menembus daun-daun pepohonan di samping rumah,demi meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas),akupun beranjak dari tempat duduk untuk berjemur untuk mencari vitamin D.
Sekitar 30 menit berjemur,suara motor melintas dijalan depan rumah yang di tunggangi seorang pria bertubuh kekar yang menggunakan helm tertutup dan menggunakan jaket hitam,langsung menghampiri,aku pun bertanya-tanya sepertinya tak asing,,dengan mengucapkan assalamualikum aku menjawab walaikumsalam.
Pria itu ternyata adalah masih kerabat di kampung ku,sebut saja dia Pakcik,,dengan wajah penuh terharu aku bertanya “dari mana Pakcik”?? Jawabnya dengan tawa “biasa main-main sengaja mampir kesini”ucapnya,,tidak menunggu lama aku mempersilahkan Pakcik duduk.
Obrolan mulai dibuka ditemani kopi hangat dengan bercerita sejarah keluarga,sejarah meniti karir nya dulu dari tahun 2008 begitu sukses,dan aku pun menjadi saksi hidup kesuksesannya,saat itu untuk wilayah ku siapa yang tak mengenali pria ini.
Aku semakin terkesan dan menjadi pendengar setia sesekali aku menghibur nya,kemudian aku terus menggali pengalaman hidupnya kenapa sampai saat ini dia terjatuh dan bisa dikatakan drop mulai dari status sosial dan ekonomi,,dalam pikiran ku saat itu hanya satu aku harus mendapatkan pesan positif dan motivasi darinya.
Pakcik tersebut aku sedikit banyak mengetahui story’ hidupnya..dia sukses dalam karir berorganisasi nya,ibadah nya tekun dan sudah melakukan ibadah umroh pada tahun 2012 dan mampu membangun mushola disamping rumahnya,dia memiliki anak seorang putri yang sangat dia sayang ,,”memang sih semua itu bukan ukuran kesuksesan,tapi menurutku itu adalah bagian kesuksesannya.
Dia sembari menyeruput kopi dan berkata “kamu sudah sukses nakenda,siapa yang nyangka bisa begini “ujar nya…”iya Pakcik Alhamdulillah semuanya khendak Allah,dan saya belajar ilmu mental dan nyali kan dulu dengan Pakcik”,,hahaha sembari tertawa.
Dia mulai terlihat dari wajahnya begitu banyak keresahan hati sampai pikiran..dia menyadari situasi sekarang jauh berbeda dengan dahulu.,,dan dia terlihat menyesali atas perbuatan,sikap negatif nya selama ini ,teman,sahabat sekedar ngobrol dan sharring pun tak sudah tak ada,pada menjauh.
“Sekarang saya minder mau keluar-keluar rumah,dan saya melihat seperti nya saya sudah bingung,cuma saya nanti pulang ke kampung ini kembali bersama keluarga disini,anak saya satu-satu sudah mulai kuliah,,,saya dengan putri saya itu dimarah nya saja saya senang apalagi kalau dia tersenyum”ucapnya lirih
Aku semakin masuk ke dalam cerita nya,,,pesan nya mulai aku kutip,dan aku mencoba memberikan dia semangat “perjuangan belum berahir perjalanan masih panjang,dengan niat baik Pakcik insyaallah semua hal positif akan terbuka”…
Di cerita Pakcik ini aku mulai menyadari dan mendapatkan pesan yang luar biasa,didalam sejuta cerita hidup kuncinya tetap tekun beribadah ,,,kejamnya dunia namun ada satu keindahan dunia adalah keluarga serta keindahan senyum yang selalu membekas dihati seorang ayah adalah senyum sibuah hati.!!!
Penulis : Samsi_Zie
Discussion about this post